Cerita Grace
Rabu, 17 Desember 2008
Aku beruntung
Namaku Keysha. Aku seorang perempuan dengan badan tinggi, kulit putih, bibir merah, dan rambut pirang yang aku dapatkan dari kedua orang tuaku.Aku anak tunggal yang selalu dilimpahi kasih sayang. Aku anak yang selalu dimanja yang membuatku menjadi sedikit egois. Apa yang aku mau,harus selalu aku dapatkan.

Sekarang aku sedang menyusun skripsi di salah satu perguruan tinggi swasta yang paling terkenal di kotaku. Sampai sekarang aku belum mempunyai pacar yang serius, karena tidak ada seorang pun yang bisa menjebol semua kriteria yang aku inginkan.

"Key, kamu mau kemana? Kok udah cantik anak mummy..", yah, itu lah mummy-ku, orang yang selalu lembut, yang selalu membelaku dari daddy. Ups, jangan salah sangka dulu, daddy bukan orang tua yang kejam, hanya terlalu over protective ke anak permpuannya.
"Mau pergi sama Luna mum, mau shopping... ilangin stress karena skripsi gila ini..." jawabku sambil memakai sepatu kets kesayanganku warna pink butut.
"Hati-hati ya sayang... Bawa mobil atau di jemput Luna?"
"Key yang jemput Luna,Mum. Mobil Luna lagi masuk bengkel. Kemarrin di serempet becak." sahutku sambil ingat peristiwa kemarin.
"Jangan terlalu lama pulang ya sayang..."
"Oke Mum... Key pergi dulu ya..."ujarku sambil mencium pipi mummy.
****
"Key, ada yang mau kenalan, teman aku, dia lama tinggal di Bali, tapi dia kawan aku dari masih kecil", itu lah Luna, selalu suka jodohin aku dengan teman-temannya.
"Lagi males kenalan, Lun... Laki-laki hanya buat senang sesaat, terus buat sakit hati. Aku lagi pengen sendiri:, jawabku sambil menyendokkan es krim coklat kesukaanku ke dalam mulut.
"Aduh, Key... Yang suruh pacaran ama dia tu sapa??/ Kenalan aja dulu, temanan... Dia juga sering dikecewain sama perempuan... Jadi mana tau kalian cocok, sesama kaum yang sering dikecewain..."
"Luna, jahat ih... Ya udah, kapan mau di kenalin?"sahutku tanpa ada niat sedikitpun untuk kenalan. Aku senang punya teman seperti Luna yang selalu bisa membuat suasana hatiku jadi gembira.
"Tunggu tanggal mainnya ya sayang...". Nah, mulai ni sifat Luna yang satu lagi keluar, suka mau buat kejutan gitu. Tapi aku selalu betah dengan temanku yang satu ini, walaupun banyak perbedaan di anatra kami. Luna anak yang manis, berkulit sedikit hita, dan sudah memiliki pacar yang sudah dipacarinya selama 5 tahun. Sedangkan aku, dalam 5 tahun, entah sudah berapa banyak cowok yang aku pacari.
"Key, sebenarnya, tipe cowok seperti apa siey yang bisa buat hati seorang Keysha luluh?"Tuh kan Luna, mulai lagi dia, suka bener nanyain masalah seputar cowok.
"Yang bisa nyambung, nggak banyak nuntut ke aku, satu lagi, bisa naklukin hati daddy."Aku tertawa sambil bayangin wajah daddy yang dipasang seseram mungkin kalau ada laki-laki yang datang ke rumah untuk mengajakku pergi.Lho, kenapa si Luna, kok senyum-senyum gak jelas gitu. Pasti ada yang direncanainnya. Biarlah, terserah dia aja, aku percaya dia kok.
****
Aduh, silaunya. Matahari sepertinya pagi ini engeluarkan semua cahayanya hingga sinarnya mampu enembus gorden tebal warna merah di kamarku. Di sampingku, masih nyenyak tidur dengan dengkur halusnya, Tinkerbell, kucing kesayanganku. Hari ini hari Minggu, rasanya tubuhku ini masih enggan untuk memisahkan diri dari tempat tidur. Hawa AC tetap mengalahkan sinar matahari yang kemungkinan membuat udara di luar rumah sangat panas. Aku sedang melingkarkan badan di tempat tidur seperti ular kobra ketika aku mendengar ketukan pintu kamarku.
"Key, kamu sudah bangun sayang? Ada yang cari kamu tu", mummy sudah duduk di sampingku sambil mengelus punggungku. Inilah hal yang paling aku senangi. Kata mummy, daddy juga paling suka dielus punggungnya.
"Siapa Mum?", aku betul - betul masih ngantuk.
"Mummy nggak kenal, Key. Tapi katanya dia temannya Luna. Mungkin teman satu kampus kamu. Coba di lihat dulu. Tapi sikat gigi dan cuci muka dulu ya Key, tamunya laki-laki."Mummy tersenyum sambil berdiri di samping tempat tidurku.
"Laki-laki,Mum? Siapa? Daddy dimana Mum?"aku bingung sendiri sampai tersandung ketika turun dari tempat tidurku.
"Daddy duduk nemenin dia di ruang tamu."Kata-kata mummy barusan buat aku makin bingung.Daddy? Nemenin teman aku yang laki-laki duduk di ruang tamu? Mimpi apa aku tadi malam? Bukannya daddy selalu mengusir semua teman laki-laki aku yang datang? Hanya dengan bermodal sikat gigi dan cuci muka, aku bergegas menuju ruang tamu. Penasaran siapa yang datang sekaligus heran dengan tingkah Daddy pagi ini. Apa aku masih mimpi?
"Key, kenapa kamu nggak bilang kalau teman kamu ternyata anaknya Om Ferry? Dia baru balik dari Bali. Ngobrollah dulu. Daddy tinggal ya."Daddy meninggalkanku dengan sosok seorang pria yang kalau mau dinilai hampir sempurna fisiknya. Tapi, aku nggak pernah kenal dia. Anaknya Om Ferry? Aku gak pernah jumpa. Eh, ralat, pernah jumpa, tapi waktu kecil, itu pun aku sudah nggak ingat lagi wajahnya.

Aku duduk di sofa di depannya, hanya diam dan memperhatikan wajahnya. Ternyata yang kuperhatikan dengan tidak tahu malu juga melihat ke arah wajahku yang baru bangun tidur sambil mengulaskan senyum yang menurutku sangat mempesona. Lumayanlah, dapat pandangan yang lumayan indah pagi-pagi gini, buat mataku sehat, walaupun aku sempat di buat shock therapy denagn kehadirannya.

"Who are you?". Aduh Key, gaya banget pake bahasa inggris.
"Aku Alfaraby, panggil aja Aby. Baru bangun ya Key?". Suaranya, kok mirip banget suara daddy ya, suara yang selalu bisa menenangkan hatiku.
"Ya iyalah baru bangun, kamu gak tau ini masih pagi? Bertamu kok jam segini? Tau aturan gak?"Aku melimpahkan segala keterkejutanku karena dia.
"Ini sudah siang Key, sudah jam 11 siang,kamu tuch yang telat bangunnya. Makanya jangan pulang ampe pagi ama Luna. Kalian pergi dugem kan?"Aby tersenyum karena melihat wajahku yang bengong. Tahu darimana dia tadi malam aku pergi dugem? Tahu darimana dia aku pergi dengan Luna?
"Lho? Kamu kok tau?"Inilah aku yang paling tidak bisa menyembunyikan rasa penasaranku.
"Aby kan temannya Luna juga, Key. Tadi malam Aby di ajak Luna untuk ketemuan, dugem sekalian mau kenalan ama kamu. Tapi aby nggak suka dunia seperti itu, Key. Makanya Aby tolak tawaran gabung dari Luna."Aku langsung bengong. Jadi ini teman Luna yang datang dari Bali itu?
"Oh, gitu ya. Ya udah, kamu pulang sana."Kekurangajaranku mulai muncul.
"Lho?Kamu gak suka aku datang ya? Aku ganggu kamu ya?"


to be continued







posted by ceritagrace @ 19.07  
2 Comments:

Posting Komentar

<< Home
 
About Me

Name: ceritagrace
Home: medan, sumatera utara, Indonesia
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.

Links
Powered by

Blogger Templates

BLOGGER